Pertemuan perdana mahasiswa program study Impome 2012 FKIP Unsri pada mata kuliah Problem Solving dengan pengampu Dr. Yusuf Hartono atau biasa dipanggil dengan Bapak Ucup, beliau menyampaikan beberapa hal pembuka terkait mata kuliah tersebut dengan pendekatan PMRI. Mulai dari penyampaian mengenai pembelajaran matematika pada umumnya saat ini di sekolah, tentang matematika dan materi problem solving yang akan diajarkan beliau kepada mahasiswa nantinya.
Di dalam pendidikan ada beberapa hal yang perlu dimodifikasi sehingga memberikan suatu hasil yang maksimal di dalam proses mengajar dan pembelajaran matematika.
Di dalam pendidikan ada beberapa hal yang perlu dimodifikasi sehingga memberikan suatu hasil yang maksimal di dalam proses mengajar dan pembelajaran matematika.
Di dunia saat ini, pengetahuan
dibedakan menjadi dua hal yaitu Imu dan bukan Ilmu. Pada pertemuan tersebut, beliau menyampaikan bahwa matematika berada di
bagian bukan ilmu. Matematika dikenal sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat
abstrak dengan proses berpikir yang
dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep
diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran yang sebelumnya sudah diterima.
Sehingga dengan proses seperti itu, dapat dirasakan bahwa keterkaitan antar
konsep dalam matematika sangat kuat yang mana dimulai dari sebuah aksioma atau
suatu kepercayaan yang mendasari dalam proses berpikir yang kemudian melahirkan
beberapa kepercayaan-kepercayaan yang mendukung.
Menurut peta materi yang
tersedia saat ini, materi pembelajaran matematika yang diberikan sering
dipandang sebagai suatu mata pelajaran yang memiliki alur penyampaian materi
yang bersifat hierarkis dimana untuk mencapai kompetensi materi yang baru,
diperlukan kompetensi penguasaan materi sebelumnya terlebih dahulu. Sehingga
alur tersebut memberi kesan bahwa pembelajaran matematika umumnya berlangsung
dari hal yang sederhana menuju hal-hal yang kompleksitasnya tinggi.
Sebagai contoh, dalam proses
pembelajaran pada materi operasi hitung bilangan dengan indikator operasi hitung campuran pada anak SD dari hal
yang sederhana.
10000 – 2 x 1500 – 3 x 1000 = ……
Pada
model contoh soal tersebut, banyak siswa yang bisa menyelesaikan pemecahan soal
tersebut walau kadang tidak sedikit pula siswa yang masih belum bisa
menyelesaikan soal tersebut. Suatu
pertanyaan yang muncul adalah bagaimana bila model contoh soal tersebut
dikembangkan kedalam suatu bentuk soal
cerita yang tentunya dengan kompleksitas lebih tinggi?
Misalnya,
Ani mempunyai uang Rp. 10.000, -. Dia ingin membeli buku dua buah seharga 1500/
buah dan tiga buah pensil dengan harga 1000/buah. Berapakah uang kembalian yang
diperoleh Ani?
Soal
cerita tersebut seringkali dihindari oleh siswa karena kemampuan siswa
memecahkan masalah tersebut masih belum dimiliki. Siswa kesulitan dalam merubah
soal cerita menjadi model matematika.
Hal
ini lebih semakin menjadikan sulit dalam membelajarkan matematika kepada siswa
ketika guru hanya mementingkan hasil perhitungan akhir tanpa mengedepankan
proses berpikir siswa. Fakta di dalam proses pembelajaran bahwa banyak
guru yang lebih mementingkan menyelesaikan materi yang ada
dikurikulum daripada penguasaan materi oleh siswa. Sehingga dalam hal ini,
seharus nya siswa perlu diberi kebebasan dalam berkreatifitas dan berfikir
kritis. Padahal, pendidikan yang menekankan pada demokrasi, pentingnya
kreatifitas yang bermanfaat, aktivitas yang bermakna, kebutuhan riil siswa,
pengaplikasikaan nya dalam kehdupan sehari-hari di daerah sehingga
suasana proses belajar mengajar akan berlangsung menyenangkan.
Demikianlah
pengantar mata kuliah problem solving yang penulis tambah sedikit mengenai keterangan-keterangan di dalam pertemuan tersebut.
Related Post:
Widget by [ Iptek-4u ]
0 komentar:
Post a Comment