,.
Showing posts with label Tentang Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Tentang Pendidikan. Show all posts

Friday, November 21, 2014

Pembelajaran Kurikulum 2013 Tematik Integratif Kelas 4 SD dengan Tema Selalu Berhemat Energi

Setelah pada posting kemarin tentang pembelajaran kurikulum 2013 tematik integratif kelas 4 dengan tema “selalu berhemat energi”. Berikut ini saya akan memberikan sedikit sumbangsih dari teman saya yang lainnya. Jika sekiranya para pembaca belum menemukan blog teman saya, saya akan memposting RPP dan LAS yang telah dibuat oleh teman saya. Hehehehe, peace, :D. Saya telah sepakat dengan teman-teman satu kuliah dahulu untuk membantu saling membagi informasi yang bermanfaat bagi para pembaca dengan menyertakan sumber aslinya, :D yang semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Berikut ini contoh lain dari RPP dan LAS yang lain dari kelas 4 dengan tema yang sama pada mata pelajaran yang sama yaitu matematika dan IPA yaitu “Selalu Berhemat Energi” dengan subtema “Pemanfaatan Energi”. Sebagai bentuk lain untuk para pembaca agar mempunyai alternatif lain dalam mengajar di kelas. Berikut ini RPP dan Lembar Aktivitas Siswa yang bisa didownload.

Download RPP Pembelajaran

Download LAS Pembelajaran

Silahkan mengunjungi blog teman saya yang terdapat file terdapat di sini

Thursday, November 20, 2014

Pembelajaran Kurikulum 2013 Tematik Integratif Kelas 4 SD (Tema : Selalu Berhemat Energi)

“Salah satu sumber energi yang ada banyak digunakan di sekitar kita adalah listrik. Ayo kita cari tahu bagaimana manfaat listrik bagi kehidupan kita”.
atau
“Jika tiga lampu itu digunakan selama 24 jam, berapa killo watt jam (kWh) total daya
yang digunakan ketiga lampu tersebut? (1 kWh = 1.000 wattjam)”
Dua kalimat diatas merupakan beberapa kalimat di dalam buku SD kelas IV Kurikulum 2013 dengan tema 2 “Selalu Berhemat Energi”.

Nah, pada tulisan sebelum nya saya memberikan contoh tentang desain pembelajaran kurikulum 2013 tematik integrative pada kelas 2 SD. Pada bagian tulisan ini saya akan menshare tentang desain pembelajaran kurikulum 2013 tentunya tematik integrative pada kelas IV SD semester 2 pada tema di atas yang telah disebut. Pada desain pembelajaran kali ini, menggabungkan mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia.

Pada mata pelajaran Matematika ini, saya menggunakan KD 3.4, 3.7 dan 4.1 dengan fokus pada KPK. Sedangkan KD pada Bahasa Indonesia folus pada KD 3.1 dimana siswa menggali informasi dari teks laporan sedangkan untuk pelajaran IPA, siswa-siswi akan fokus pada KD 3.4 dan 4.6 terkait bentuk energy dan pemanfaatanya dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, berikut ini untuk lebih jelas nya mengenai RPP dan LKS dapat didownload di bawah ini:
Download RPP Pembelajaran KPK
Download LAS Pembelajaran KPK 

Hehehe, ada yang terlupa. Untuk materi RPP dan LAS di atas merupakan milik teman saya yang ada di http://ummysalmah.wordpress.com/. Silahkan berkunjung untuk melihat nya lebih lengkap.
Semoga bermanfaat untuk para pembaca, :).

Wednesday, November 19, 2014

Pembelajaran Kurikulum 2013 Tematik Integratif Kelas II SD (Matematika, Seni Budaya dan Prakarya dan Bahasa Indonesia)

Kurikulum 2013 telah berjalan hampir 1 tahun ini baik di SD/MI, SMP/MTS maupun SMA/SMK/MA. Seiring dengan perjalanan kurikulum yang baru ini, disusul pula dengan kementerian dengan nama dan orang yang baru. Ditengah hal itu pun juga ada kecemasan dari para pendidik akan perjalanan dari Kurikulum 2013 ini. Nah, biarlah Kurikulum ini diperbaiki dan direvisi oleh pemerintah yang baru. Selanjutnya, tugas para guru / para pendidik untuk dapat menyiapkan materi ajar nya dengan baik.

Pada tahun 2013 telah dijalankan Kurikulum 2013 untuk SD-SD tertentu dan masih berjalan secara bertahap yaitu kelas 1 dan kelas 4. Selanjutnya pada tahun 2014 ini pemerintah berusaha untuk menjalankan pada SD-SD secara merata untuk di daerah Indonesia walau masih belum semuanya.

Di dalam tulisan ini penulis menshare desain pembelajaran Kurikulum 2013 pada kelas II SD / MI dengan tema "Bermain di Lingkungan ku" yang penulis ambil dari draf Kompetensi Dasar (KD) SD / MI yang disusun oleh Kemendikbud 2013. Desain ini penulis susun berdasarkan pengalaman penulis dalam mempelajari dan mempraktikkan kurikulum 2013 pada tahun kemarin.

Di dalam Desain pembelajaran ini, terdapat RPP, LAS, Lembar Jawab LAS, dan Lembar Penilaian yang berisi dari mata pelajaran Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Bahasa Indonesia. Penulis mengambil kompetensi dasar pada pelajaran Matematika yaitu 3.5 Mengetahui ukuran panjang dan berat benda, jarak suatu tempat di kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan tempat bermain mengunakan satuan tidak baku dan satuan baku. Dengan kompetensi ini, penulis fokus tujuan dimana siswa dapat membandingkan panjang. Sedangkan KD pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 2.2 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan atau bahasa dengan fokus pada tujuan siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan perilaku santun dan jujur melalui permainan di dalam kegiatan berkelompok. Selanjutnya KD pada mata pelajaran Seni Budaya & Prakarya yaitu KD 3.1. Mengenal seni budaya  daerah beserta bahan, alat dan fungsinya dalam membuat karya seni budaya dan prakarya dengan tujuan supaya siswa dapat menyebutkan bahan, alat dan fungsinya dari permainan yang digunakan sebagai budaya dan prakarya. Di dalam tulisan ini pula, penulis memberikan video pembelajaran sebagai salah satu bentuk pembelajaran pada waktu dahulu mempraktekan desain pembelajaran dengan KD diatas.



Penulis menyadari kekurangan yang ada di dalam desain pembelajaran ini sehingga para pembaca pun diharapkan dapat mengembangkan sendiri materi ini. Para pembaca pun dapat mengembangkan dengan mengganti salah satu pelajaran di atas dengan pelajaran PPKn atau dengan pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PENJASORKES). Saya, sebagai penulis juga menerima kritik dan saran guna memperbaiki desain pembelajaran ini. Terima kasih atas waktu nya

Wednesday, January 8, 2014

Ada Apa Dengan Kurikulum 2013, PMRI dan PISA 2012? (Menuju Pembentukan Karakter Yang Lebih Baik, Bukan Pada Pembunuhan Karakter!!!)

Penulis saat sebagai pengisi dalam workshop Desain Pembelajaran Kurikulum 2013 dan PMRI pada KKG Guru MI Kemenag Kota Palembang Desember 2013

Apakah yang menjadi tambahan / perbedaan dalam kurikulum 2013 di SD / MI saat ini dengan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?
Hal ini merupakan salah satu pertanyaan yang sering terfikirkan oleh guru, pengamat dan pemerhati pendidikan melihat begitu genjar nya usaha pemerintah dalam mensosialisasikan kurikulum 2013 mulai dari tingkat SD / MI.

Sekilas seperti yang tercantum pada penjelasan di Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Kurikulum 2013, menyebutkan bahwa kurikulum 2013 di SD/MI lebih mengutamakan keseimbangan antara soft skils dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap / afektif, ketrampilan / psikomotorik, dan pengetahuan / kognitif. Pada kurikulum 2013, pembelajaran tematik integratif diberlakukan di seluruh kelas di SD. Perubahan paling mendasar pada pembelajaran tematik integratif adalah perubahan model interaksi guru dan siswa pada proses pembelajaran. Pembelajaran menfasilitasi siswa untuk banyak bertanya, menemukan masalah-masalah dan mencari pemecahannya, peran aktif siswa yang lebih ditonjolkan selama proses kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema sebagai pemersatunya dimana model penyajiannya menghubungkan materi satu dengan materi yang lain, dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan keterkaitannya antar mata pelajaran. Selain itu, pada KTSP terdahulu, terdapat tiga langkah proses pembelajaran yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi sedangkan dalam kurikulum 2013 terdapat tambahan lima pengalaman belajar pokok yang kemudian lebih dikenal dengan pendekatan Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasi). Melalui salah satu nya pendekatan saintifik inilah, kurikulum 2013 sejalan dengan pemikiran yang ada di dalam Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI merupakan suatu bentuk adopsi dari Realistic Mathematics Education (RME) yang dikembangkan oleh Hans Freudental di Belanda (mengenai PMRI telah penulis paparkan di blog ini pada artikel-artikel sebelumnya)

Kurikulum 2013 dan PMRI merupakan salah salah kurikulum baru dan pendekatan pembelajaran menuju salah satu pembentukan karakter siswa yang lebih baik. Bukan menuju kepada pembunuhan karakter siswa yang masih terjadi sampai saat ini. Bagaimana bisa dikatakan membunuh karakter siswa?
Iya, pembunuhan karakter tidak hanya terjadi pada orang dewasa seperti yang muncul di berita-berita tv belakangan lalu yang pernah booming, namun bisa juga terjadi pada siswa-siswi dimana secara tidak sadar dilakukan oleh para pendidik dan bisa jadi penulis melakukan nya pula karena suatu bentuk kekhilafan sebagai manusia, :D. Guru yang terkadang masih menuntut kepada siswa-siswi untuk belajar dengan tenang, tangan bersedekap / rapi di atas meja, tidak ada pertanyaan-pertanyaan yang nyeleneh (baca: diluar dugaan guru) menyebabkan kreativitas / inovasi dari siswa-siswi terbunuh karena mereka dianggap membuat keramaian / kegaduhan / keonaran / hal yang tidak diinginkan oleh guru di dalam kelas. Hal ini bisa dikatakan bahawa guru membunuh karakter anak yang cenderung aktif untuk bertanya, berbicara menyampaikan pendapat akhir nya menjadi pasif dan diam di dalam kelas yang mana kepasifan dan diam nya anak bisa bertahan pula sampai anak itu menjadi dewasa.

Seharusnya hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh guru untuk menggunakan keaktifan siswa yang begitu tinggi untuk proses belajar yang lebih baik. Sebagaimana pula disampaikan dalam survei Program for International Student Assessment (PISA) 2012 -merupakan suatu sistem penilaian secara internasional pada kemampuan membaca, matematika dan sains pada anak-anak yang berusia sekitar 15 tahun- diikuti oleh negara-negara yang tergabung dalam The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama dalam kriteria merasa paling bahagia berada di sekolah (bisa diartikan merasa senang, terlalu aktif ketika proses belajar di dalam kelas, yang pada kenyataan nya mereka juga tidak belajar dengan kesenangan tersebut alias ramai sendiri :D). Sayang nya, peringkat ini berbanding terbalik dengan hasil dalam bidang literasi matematika, bahasa dan sains yang lebih buruk hasil nya jika dibandingkan pada tahun 2009 dimana berada pada ranking 57 dari 63 negara, sedangkan pada PISA 2012, Indonesia menempati ranking 64 dari 65 negara.

Hasil PISA 2012 ini merupakan hasil pada proses pembelajaran berdasarkan KTSP, namun bukan berarti penulis mengatakan bahwa KTSP itu gagal / buruk karena berdasarkan hasil PISA tersebut. Kegagalan tersebut harus ditinjau dari berbagai banyak aspek yang tidak bisa menyalahkan kurikulum saja. Banyak faktor penyebab jika ingin mencari penyebab dari hasil PISA tersebut.  Dan sekarang ini, pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan telah mengaplikasikan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. 

Berkaca pada 2 hasil yang saling bertolak belakang tersebut, peringkat kedua dari bawah dan adapula peringkat teratas menjadikan kita sebagai guru, pemerhati pendidikan untuk mengubah proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran matematika yang mana pada saat ini lebih cenderung pada hafalan, pengajaran menghitung yang membuat siswa merasa kesulitan yang seharus nya bisa dibuat lebih mudah dan bermakna di dalam proses pembelajaran tersebut dengan memanfaatkan antar siswa berdiskusi untuk menemukan jawaban nya sendiri dan guru hanya sebagai fasilitator / perantara dalam proses pembelajaran.
Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang lebih baik tentunya seorang guru juga harus mampu membuat desain pembelajaran yang baik dan benar. Berikut ini, penulis memberikan salah satu contoh proses pembelajaran di kelas II SD berdasarkan kurikulum 2013 dengan pendekatan PMRI. Bukan berarti desain pembelajaran ini adalah yang terbaik namun bisa menjadi salah satu contoh bagi para pembaca sebagai referensi dalam menggunakan kurikulum 2013 yang saat ini sedang dijalankan oleh pemerintah. Pembelajaran ini pun juga tidak terlepas dari kekurangan penulis yang dalam hal ini sebagai pengajar di dalam kelas II tersebut.

Pada Video di bawah ini, mensiratkan 3 mata pelajaran yaitu Seni Budaya dan Prakarya, Bahasa Indonesia, dan Matematika yang tergabung dalam tema bermain di lingkungan ku dengan kompetensi dasar sebagai berikut.
  1. Matematika : mengetahui ukuran panjang di kehidupan sehari-hari dengan menggunakan satuan tidak baku menuju satuan baku
  2. Seni Budaya dan Prakarya : mengenal seni budaya  daerah beserta bahan, alat dan fungsinya dalam membuat karya seni budaya dan prakarya.
  3. Bahasa Indonesia : Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan atau bahasa.
Selamat menonton, :D.



Mengenai pembahasan secara singkat tentang pembelajaran dalam video tersebut akan dipaparkan pada postingan artikel selanjutnya.

Berikut ini link download untuk Perangkat pembelajaran dalam video diatas.
Download RPP
Download Lembar Aktivitas Siswa (LAS)

Saturday, November 17, 2012

Kekhawatiran Ujian Nasional


Perbedaan pendapat terhadap penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) sampai saat ini selalu masih menjadi hal yang diperdebatkan. Perdebatan tersebut jika diteruskan memang tidak akan mencapai titik temu namun bukan berarti UN merupakan sesuatu yang tidak baik bagi siswa-siswi di Indonesia hanya karena perdebatan-perdebatan tersebut. Ada baiknya memang perbedaan pendapat tersebut perlu untuk ditelaah lebih mendalam dan disikapi dengan hal yang bijak. Di sisi lain, kekhawatiran terhadap UN tidak perlu terlalu dirisaukan. Kekhawatiran-kekhawatiran yang selalu muncul menjelang keputusan bagaimana format pelaksanaan UN tersebut malah membuat siswa menjadi stres, cemas dan takut. Memang rasa stress, cemas dan takut sekarang ini terhadap UN telah menjadi suatu perhatian banyak kalangan. Rasa cemas dan takut yang berlebihan tersebut terutama bagi siswa hanya akan menjadi hal yang negatif dalam pencapaian hasil ujian yang maksimal.

Figure *1
[sebagai sampel contoh adalah survei terhadap 292 peserta UN di SMAN 7 Bandarlampung pada Januari 2012, hasilnya diketahui 47% di antaranya menyatakan khawatir, takut, dan merasa cemas tidak dapat memenuhi harapan orang tua serta sekolah untuk dapat  lulus dengan nilai tinggi. Kemudian hanya 53% yang  memiliki rasa percaya diri  dan siap menghadapinya ]*2

Padahal UN sendiri merupakan salah satu cara dari berbagai cara yang ada saat ini untuk mencapai standar mutu pendidikan nasional yang lebih baik dari tahun ke tahun selanjutnya


[UN menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa kebijakan mengenai UN tidak hanya merupakan kebijakan untuk mengevaluasi dan melakukanpemetaan, tetapi juga memiliki fungsi integrasi. Beliau menjelaskan bahwa setidaknya ada empat fungsi integrasi dalam kebijakan UN. Pertama, integrasi vertikal. Pada fungsi ini, seluruh jenjang pendidikan memiliki keberlanjutan dan UN menjadi salah satu paspor untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 
Kedua, kata beliau mengenai fungsi integrasi sosial. Seperti diketahui, setelah ditetapkan Peraturan Pemerintah No 66/2010 yang mengatur perguruan tinggi untuk menampung 20 persen anak-anak tidak mampu. "UN ini dalam konteks satu kebijakan yang kita sebut dengan kebijakan integrasi. Bukan hanya evaluasi, pemetaan, tetapi juga integrasi," kata Nuh, dalam rapat kerja bersama Komisi X, DPR RI di Jakarta, Senin (30/1/2012).
Ketiga adalah integrasi kewilayahan. Dimana telah diatur jika perguruan tinggi dilarang melakukan tes secara mandiri, dalam arti dilakukan melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sebanyak 60 persen. "Jadi, pada saat yang sama seluruh siswa mengerjakan soal yang sama," ujarnya.
Terakhir adalah integrasi yang berbasis pada kompetensi (kualifikasi). Seperti diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 8/2012 yang baru saja disahkan bahwa berbagai disiplin kompetensi bisa distandarkan menjadi satu kesatuan]*3

Menurut saya, karena sampai saat ini belum ada pengganti suatu kebijakan yang lebih baik dari UN alangkah lebih baik dan bermanfaat jika setiap kalangan mulai dari siswa, guru maupun civitas akademika bahkan sampai orang tua untuk mempersiapkan diri bagi siswa-siswa nya secara lebih baik dalam menghadapi UN. Persiapan yang baik akan membawa hasil yang maksimal pula. Oleh karena itu, saya sebagai salah satu sekian banyak orang yang ingin membantu mempersiapkan siswa-siswa dalam menghadapi UN dengan sukses melalui blog ini akan saya bagikan informasi terkait kisi-kisi dari SD/MI-SMA/SMK, soal-soal latihan, soal-soal UN. Semoga informasi ini bisa membantu setiap pihak-pihak yang membutuhkan.

*source 
1. http://www.pelitakarawang.com/2012/04/takut-un-siswa-alami-gangguan-jiwa.html
2. http://www.radarlampung.co.id/read/opini/47703-strategi-atasi-kecemasan-un
3. http://www.unsd.org/2012/01/mendiknas-nuh-un-juga-punya-fungsi.html

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Iptek-4u - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons