TES
A. Latar Belakang
Sejak jaman dahulu, pada dasarnya merupakan suatu kenyataan bahwa manusia berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Di dunia ini tidak ada manusia yang memiliki kesamaan baik dari segi segi fisik, sifat/karakter maupun psikisnya. Hal itu merupakan salah satu bukti kebesaran Tuhan Sang Pencipta agar kita sebagai makhluk nya selalu memuliakan dan berbakti kepadanya.
Sejak jaman dahulu, pada dasarnya merupakan suatu kenyataan bahwa manusia berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Di dunia ini tidak ada manusia yang memiliki kesamaan baik dari segi segi fisik, sifat/karakter maupun psikisnya. Hal itu merupakan salah satu bukti kebesaran Tuhan Sang Pencipta agar kita sebagai makhluk nya selalu memuliakan dan berbakti kepadanya.
Sehubungan dengan adanya perbedaan-perbedaan antara individu di dunia ini, maka perlu diciptakan alat untuk mendiagnosis atau mengukur keadaan individu, dan alat pengukur itulah yang lazim disebut tes. Dengan alat pengukur berupa tes tersebut maka orang akan berhasil mengetahui adanya perbedaan antar individu. Karena adanya aspek psikis yang berbeda-beda yang dapat membedakan individu yang satu dengan individu yang lain, maka kemudian timbul pula bermacam-macam tes (Sudijono, 2005: 65).
Di dalam makalah ini akan dibahas sedikit mengenai tes setelah pada pertemuan sebelum nya membahasa mengenai pengukuran, penilaian dan evaluasi. Tes disini berkaitan dengan sub materi evaluasi di mana tes merupakan bagian dari teknik evaluasi. Saya akan menyajikan akan disajikan beberapa hal tentang teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan dalam penilaian terhadap anak didik, baik itu tentang kemampuan belajar, sikap, keterampilan, sifat, bakat, minat dan kepribadian.
B. Pengertian Tes
Secara harfiah kata “test” berasal dari kata bahasa prancis kuno: testum yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia (menggunakan alat berupa piring itu akan dapat diperoleh jenis-jenis logam yang nilai nya sangat tinggi), dalam bahasa Inggris ditulis dengan “test” yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang berarti tes, ujian atau percobaan.
Istilah yang memerlukan penjelasan-penjelasan berkaitan dengan uraian di atas adalah test, testing, tester dan testee.
1. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian
2. Testing berarti saat dilaksanakannya pengukuran dan penilaian atau saat pengambilan tes
3. Tester artinya orang yang melaksanakan tes atau orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden
4. Testee adalah pihak yang sedang dikenai tes.
(Sudijono, 2005: 66).
Secara harfiah kata “test” berasal dari kata bahasa prancis kuno: testum yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia (menggunakan alat berupa piring itu akan dapat diperoleh jenis-jenis logam yang nilai nya sangat tinggi), dalam bahasa Inggris ditulis dengan “test” yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang berarti tes, ujian atau percobaan.
Istilah yang memerlukan penjelasan-penjelasan berkaitan dengan uraian di atas adalah test, testing, tester dan testee.
1. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian
2. Testing berarti saat dilaksanakannya pengukuran dan penilaian atau saat pengambilan tes
3. Tester artinya orang yang melaksanakan tes atau orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden
4. Testee adalah pihak yang sedang dikenai tes.
(Sudijono, 2005: 66).
Dari segi istilah, menurut Anne Anastasi dalam karya tulisnya yang berjudul Psychological Testing, test adalah alat pengukur yang mempunyai standar obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat digunakan dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Menurut Lee J. Cronbach dalam bukunya berjudul Essential of Psychological Testing, tes merupakan suatu perosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih. Sedangkan menurut F.L. Geodenough, tes adalah suatu rangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu dengan maksud untuk membandingkan antara satu dengan yang lain (Sudijono, 2005: 66).
Dari pengertian diatas, dapat dipahami bahwa tes adalah cara yang dapat digunakan atau prosedur yang dapat ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian yang dapat berbetuk pemberian tugas, atau serangkaian tugas sehingga dapat dihasilkan nilai yang dapat melambangkan prestasi (Sudijono, 2005: 67).
Menurut Webster’s Collegiate (dalam Daryanto, 2007: 35) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Menurut Norman dalam Djaali dan Muljono (2008: 7), tes merupakan salah satu prosedur evaluasi yang komprehensif, sistematik, dan objektif yang hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam proses pengajaran yang dilakukan oleh guru.
Menurut Arikunto (2010: 53), tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Sedangkan di dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Daring, tes berarti ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang.
1. Fungsi tes
Fungsi-fungsi tes dari beberapa sumber mengatakan sebagai berikut.
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini test berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, karena melalui test tersebut dapat diketahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah dicapai (Sudijono, 2005: 67).
c. Sebagai motivator dalam pembelajaran.
Tes dianggap sebagai motivator ekstrinsik, yaitu siswa akan belajar lebih giat dan berusaha lebih keras untuk memperoleh nilai dan prestasi yang baik.
d. Sebagai upaya dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.
(Djaali dan Muljono, 2008)
Fungsi-fungsi tes dari beberapa sumber mengatakan sebagai berikut.
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini test berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, karena melalui test tersebut dapat diketahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah dicapai (Sudijono, 2005: 67).
c. Sebagai motivator dalam pembelajaran.
Tes dianggap sebagai motivator ekstrinsik, yaitu siswa akan belajar lebih giat dan berusaha lebih keras untuk memperoleh nilai dan prestasi yang baik.
d. Sebagai upaya dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.
(Djaali dan Muljono, 2008)
2. Penggolongan Tes.
Sebagai alat ukur, tes dapat dibedakan berdasarkan beberapa jenis/golongan dari segi mana/dengan alasan apa penggolongan tes itu dilakukan. Menurut Sudijono (2005: 68-75), ada beberapa penggolongan tes diantaranya.
1. Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat ukur perkembangan/kemajuan peserta didik, maka dapat dibedakan menjadi 6 macam sebagai berikut.
a. Tes Seleksi, sering dikenal dengan istilah saringan atau ujian masuk.
Tes seleksi digunakan untuk memilih atau menyeleksi siswa yang terbaik dari semua peserta tes, materinya berupa materi prasyarat untuk mengikuti program pendidikan yang akan diikuti oleh calon siswa. Tes seleksi dapat dilakukan secara lisan, secara tertulis, dengan tes perbuatan, dan dapat juga ketiganya dikombinasikan secara serempak.
b. Tes Awal, sering dikenal dengan istilah Pre-test.
Tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada calon peserta didik dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh siswa.
c. Tes Akhir, sering dikenal dengan istilah post-test.
Tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya. Pada dasarnya materi pre-test sama dengan materi post-test.
d. Tes Diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu.
e. Tes Formatif
Merupakan tes hasil belajar yang bertujuan unuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Formatif berasal dari kata form yang berarti bentuk. Tes formatif bisa dilaksanakan di tengah-tengah perjalanan program pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau subpokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan dan dikenal dengan istilah ulangan harian.
f. Tes Sumatif
Merupakan tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran telah diberikan. Tes sumatif dilaksanakan dengan tujuan utama untuk menentukan nilai yang menjadi lambang keberhasilan siswa setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Di sekolah, tes ini dikenal dengan istilah ulangan umum semester, ujian akhir nasional
Sebagai alat ukur, tes dapat dibedakan berdasarkan beberapa jenis/golongan dari segi mana/dengan alasan apa penggolongan tes itu dilakukan. Menurut Sudijono (2005: 68-75), ada beberapa penggolongan tes diantaranya.
1. Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat ukur perkembangan/kemajuan peserta didik, maka dapat dibedakan menjadi 6 macam sebagai berikut.
a. Tes Seleksi, sering dikenal dengan istilah saringan atau ujian masuk.
Tes seleksi digunakan untuk memilih atau menyeleksi siswa yang terbaik dari semua peserta tes, materinya berupa materi prasyarat untuk mengikuti program pendidikan yang akan diikuti oleh calon siswa. Tes seleksi dapat dilakukan secara lisan, secara tertulis, dengan tes perbuatan, dan dapat juga ketiganya dikombinasikan secara serempak.
b. Tes Awal, sering dikenal dengan istilah Pre-test.
Tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada calon peserta didik dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh siswa.
c. Tes Akhir, sering dikenal dengan istilah post-test.
Tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya. Pada dasarnya materi pre-test sama dengan materi post-test.
d. Tes Diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu.
e. Tes Formatif
Merupakan tes hasil belajar yang bertujuan unuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Formatif berasal dari kata form yang berarti bentuk. Tes formatif bisa dilaksanakan di tengah-tengah perjalanan program pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau subpokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan dan dikenal dengan istilah ulangan harian.
f. Tes Sumatif
Merupakan tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran telah diberikan. Tes sumatif dilaksanakan dengan tujuan utama untuk menentukan nilai yang menjadi lambang keberhasilan siswa setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Di sekolah, tes ini dikenal dengan istilah ulangan umum semester, ujian akhir nasional
2. Penggolongan tes berdasarkan aspek psikis diantaranya :
a. Tes intelegensi (intellegency test)
Merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan atau memprediksi kecerdasan seseorang.
b. Tes kemampuan (aptitude test)
Merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki oleh testee.
c. Tes sikap (attitude test)
Merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu.
d. Tes kepribadian (personality test)
Merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkapkan dengan ciri-ciri khas dari seseorang yang banyak sedikitnya bersifat lahiriyah, seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara, hobi, bentuk tubuh, cara bergaul, cara mengatasi masalah, kesenangan, dan lain sebagainya.
e. Tes hasil belajar (achievement test)
Merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap tingkat pencapaian terhadap tujuan pembelajaran atau prestasi belajar.
a. Tes intelegensi (intellegency test)
Merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan atau memprediksi kecerdasan seseorang.
b. Tes kemampuan (aptitude test)
Merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki oleh testee.
c. Tes sikap (attitude test)
Merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu.
d. Tes kepribadian (personality test)
Merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkapkan dengan ciri-ciri khas dari seseorang yang banyak sedikitnya bersifat lahiriyah, seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara, hobi, bentuk tubuh, cara bergaul, cara mengatasi masalah, kesenangan, dan lain sebagainya.
e. Tes hasil belajar (achievement test)
Merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap tingkat pencapaian terhadap tujuan pembelajaran atau prestasi belajar.
Selanjutnya dapat didownload pada link berikut.
download Makalah Tes